efek kursor

Wednesday, September 17, 2008

Nit2 sdh sembuh.....

Hore.. hore...
Kabar terbaru dr nit2, si kura yg satu ini sdh sembuh lho...
Beberapa hari kemarin kan sempet kena penyakit mata, sampe gak bisa melek.. tapi mulai seminggu ini sdh bisa melek. Jadi seneng..... kura-kura ku dah sehat..

Skrg si Nit2 jadi hyper aktif, makan nya-pun lebih banyak dari Not2. Waw... akhirnya aku sukses merawatnya dgn penuh kasih sayang [ padahal jarang bersihin kolamnya.. hehehehe...]. Soalnya dulu aku punya kura-kura tapi karena gak isa ngrawat, akhirnya 1 minggu dah mati. Tapi yg skrg bisa bertahan sampai hampir 7 minggu [ wow... hebat.. hehehhe].
oo.. iya kl si Not2, skrg sdh bisa loncat2...
Kl pas mau dikasih makan, pasti dia ngantri duluan gitu [ lehernya dimoncongin].. seneng banget...

Skrg Nit2 dan Not2 semakin bertambah lucu.
Pengen lihat kura-kura ku, maen ke rumah yach...

Sunday, September 14, 2008

Ciri-ciri orang yg mencintaimu..

1. Orang yang mencintai kita..
tdk pernah bisa memberikan alasan kenapa ia mencintai kita.
yang ia tahu di matanya hanya ada kita satu2nya..

2. Selalu menerima kita apa adanya,
dimatanya kita selalu yang tercantik walaupun mungkin kamu merasa berat badan kita sudah berlebihan atau kita merasa kegemukan ….

3. Selalu ingin tahu tentang apa saja yang kita lalui sepanjang hari ini,

4. Orang yang mencintai kita akan mengirimkan sms seperti "Selamat Pagi", "selamat tidur" walaupun kita tidak membalas pesannya..


5. Orang yang mencintai kita akan selalu mengingat setiap kejadian yang ia lalui bersama kita, bahkan mungkin kejadian yang kita sendiri sudah lupa setiap detailnya karena, saat itu ialah sesuatu yang berharga untuknya. Dan selalu mengingat tiap kata2 yang kita ucapkan bahkan mungkin kata2 yang kita sendiri lupa pernah mengatakannya.

6. Kalau kita bilang akan menghadapi ujian ia akan menanyakan kapan ujian itu, dan saat harinya tiba ia akan mengirimkan sms "good luck "untuk menyemangati kita. Begitu pula saat kita sedih. Seolah-olah dia jadi Alarm utk aktifitas kita.

7. Dia akan memberikan suatu barang miliknya yang mungkin buat kita itu ialah sesuatu yang biasa , tetapi itu ialah suatu barang yang istimewa buat dia.

8. Dia akan terdiam sesaat, saat sedang berbicara ditelpon, sehingga kita menjadi bingung, saat itu dia merasa sangat gugup karena kita telah mengguncang dunianya.

9. Selalu ingin berada di dekatmu dan ingin menghabiskan hari2nya denganmu. Jika suatu saat kita harus pindah ke kota lain untuk waktu yang lain ia akan memberikan nasihat supaya kita waspada dengan lingkungan yang bisa membawa pengaruh buruk bagi kita.

10. Orang yang mencintai kita sering melakukan hal-hal yang konyol seperti menelponmu 100 kali dalam sehari, atau membangunkanmu ditengah malam, karena ia mengirim sms atau menelponmu karena ia saat itu ia sedang memikirkan kita.

11. Kadang merindukanmu dan melakukan hal2 yg membuat kita jengkel, saat kita bilang tindakannya membuatmu terganggu ia akan minta maaf dan tak akan melakukannya lagi.

12. Jika kamu memintanya untuk mengajarimu sesuatu maka ia akan mengajarimu dgn sabar walaupun kita mungkin orang yang terbodoh di dunia!

13. Kalau kita melihat handphone-nya maka namamu akan menghiasi sebagian besar "INBOX"nya.Ya ia masih menyimpan pesan dari kita walaupun pesan itu sudah kita kirim sejak berbulan2x bahkan bertahun2x yang lalu.

14. Dan jika kita menghindarinya atau memberi reaksi penolakan, ia akan menyadarinya dan menghilang dari kehidupanmu, walaupun hal itu membunuh hatinya.

15. Jika suatu saat kita merindukannya dan ingin memberinya kesempatan ia akan ada di sana, menunggumu karena ia tak pernah mencari pengganti.

Sempat Memiliki

Mengapa kita bertemu
bila akhirnya dipisahkan
mengapa kita berjumpa
tapi akhirnya dijauhkan
kau bilang hatimu aku
nyatanya bukan untuk ku

Bintang dilangit nan indah
dimanakah cinta yang dulu
masihkah aku disana
di relung hati dan mimpimu
andaikan engkau disini
andai kau tetap denganku

Aku hancur... ku terluka...
namun engkaulah nafasku
kau cintaku... meski aku...
bukan dibenakmu lagi
dan kuberuntung sempat memilikimu

Engkau mengatakan merindukan diriku lagi
Ingin kusampaikan ku tak hanya sekedar rindu

By:Yovie&Nuno

Tuesday, September 09, 2008

Selamat Ulang tahun teman...

Lilin kecil menyala disini
kuredupkan kembali lagi
kupanjatkan doa tulus dan suci..
kuingat hari ini ultahmu...

Untuk temanku disana yg sedang berulang tahun hari ini. aku ucapkan Selamat ulang tahun, semoga panjang umur.. semoga diperjalanan hidup yg skrg diberkahi oleh Alloh SWT.

Mohon maap, kl tdk bisa mengirimkan kado,hanya doa yg selalu kupanjatkan..

Sunday, September 07, 2008

Macam Hukum Islam

Syari’at Islam mempunyai 2 sumber hukum dalam menetapkan undang-undangnya, yaitu: Al-Qur’an dan Hadits, walaupun sebagian ulama memasukkan ijma’ dan qiyas sebagai sumber hukum syari’at Islam. Segala ketetapan di dalam agama Islam yang bersifat perintah, anjuran, larangan, pemberian pilihan atau yang sejenisnya dinamakan sebagai hukum-hukum syara’ atau hukum-hukum syari’at atau hukum-hukum agama.

Hukum syara’ adalah seruan Syari’ (pembuat hukum) yang berkaitan dengan aktivitas hamba (manusia) berupa tuntutan, penetapan dan pemberian pilihan. Dikatakan Syari’ tanpa menyebutkan Allah swt sebagai pembuat hukum karena agar sunnah Nabi Muhammad saw termasuk didalamnya. Dikatakan pula “aktivitas hamba”, tidak menggunakan mukallaf (orang yang dibebani hukum), agar hukum itu mencakup anak kecil dan orang gila.

Secara garis besar ada 5 macam hukum syara’ yang mesti diketahui oleh kita:

1. Wajib:
Para ‘ulama’ memberikan banyak pengertian mengenainya, antara lain:
Suatu ketentuan agama yang harus dikerjakan kalau tidak berdosa“. Atau “Suatu ketentuan jika ditinggalkan mendapat adzab
Alasan yang dipakai untuk menetapkan pengertian diatas adalah atas dasar firman Allah swt:

(فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (النور:63

“….Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa adzab yang pedih.” (An-Nur: 63)
Dari ayat diatas telah jelas bahwa setiap orang yang melanggar perintah agama maka akan ditimpa musibah atau adzab, dan orang yang ditimpa adzab itu tidak lain melainkan mereka yang menyalahi aturan yang telah ditetapkan.

Contoh: Shalat hukumnya wajib, yakni suatu ketentuan dari agama yang harus dikerjakan, jika tidak berdosalah ia.


2. Sunnah:
Suatu perbuatan jika dikerjakan akan mendapat pahala, dan jika ditinggalkan tidak berdosa“. Atau “Suatu perbuatan yang diminta oleh syari’ tetapi tidak wajib, dan meninggalkannya tidak berdosa


..مَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ الصِّيَامِ؟ فَقَالَ شَهْرَ رَمَضَانَ إِلاَّ أَنْ تَطَّوَّعَ شَيْئًا….

“….apa yang Allah wajibkan kepadaku dari shaum? Beliau bersabda: (shaum) bulan ramadhan, kecuali engkau mau bertathauwu’ (melakukan yang sunnah)….” (Hadits riwayat Imam Bukhari).

Dari riwayat ini jelas bahwa shaum itu yang wajib hanyalah shaum di bulan ramadhan sedangkan lainnya bukan. Shaum adalah suatu amalan yang berkaitan dengan ibadah, maka jika ada perintah yang berhubungan dengan ibadah tetapi tidak wajib, maka hukumnya sunnah. Kalau dikerjakan mendapat pahala jika meninggalkannya tidak berdosa.

Alasan untuk menetapkan hal itu mendapat adalah atas dasar firman Allah swt:

لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ. -يونس: 26

Bagi orang-orang yang melakukan kebaikan (akan mendapat) kebaikan dan (disediakan) tambahan (atas kebaikan yang telah diperbuatnya)(QS.Yunus: 26)

Kita bisa memahami bahwa orang yang melakukan suatu kebaikan selain mendapatkan balasan atas apa yang telah dia lakukan, terdapat pula tambahan yang disediakan, dan tambahan ini bisa kita sebut sebagai “pahala”.


3. Haram:

Suatu ketentuan larangan dari agama yang tidak boleh dikerjakan. Kalau orang melanggarnya, berdosalah orang itu“.

Contoh: Nabi saw bersabda:

-لاَتَاْتُوا الكُهَّانَ. –رواه الطبراني

Janganlah kamu datangi tukang-tukang ramal/dukun. (Hadits riwayat Imam Thabrani).

Mendatangi tukang-tukang ramal/dukun dengan tujuan menyakan sesuatu hal ghaib lalu dipercayainya itu tidak boleh.Kalau orang melakukan hal itu, berdosalah ia. Dan sebagainya.


4. Makruh:
Arti makruh secara bahasa adalah di benci.
Suatu ketentuan larangan yang lebih baik tidak dikerjakan dari pada dilakukan“. Atau “meninggalkannya lebih baik dari pada melakukannya“.

Contoh: Makan binatang buas. Dalam hadits-hadits memang ada larangannya, dan kita memberi hukum (tentang makan binatang buas) itu makruh. Binatang yang diharamkan untuk dimakan hanya ada satu saja, dalam Al-Qur’an yang berbunyi:

-إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ… –البقرة: 173

“Tidak lain melainkan yang Allah haramkan adalah bangkai ,darah, daging babi dan binatang yang disembelih bukan karena Allah….” (QS. Al-Baqarah: 173)

Lafazh إِنَّمَا pada ayat ini ia berfungsi membatasi bahwa makanan yang diharamkan itu hanya empat yaitu: bangkai, darah, babi dan binatang yang disembelih bukan karena Allah.
Maka kalau larangan makan binatang buas itu kita hukumkan haram juga, berarti sabda Nabi saw yang melarang makan binatang buas itu, menentangi Allah, ini tidak mungkin. Berarti binatang buas itu tidak haram, kalau tidak haram maka hukum itu berhadapan dengan 2 kemungkinan yaitu: mubah atau makruh. Jika dihukumkan mubah tidak tepat, karena Nabi saw melarang bukan memerintah. Jadi larangan dari Nabi itu kita ringankan dan larangan yang ringan itu tidak lain melainkan makruh. Maka kesimpulannya: binatang buas itu makruh.


5. Mubah:
Arti mubah itu adalah dibolehkan.
Satu perbuatan yang tidak ada ganjaran atau siksaan bagi orang yang mengerjakannya atau tidak mengerjakannya” atau “Segala sesuatu yang diijinkan oleh Allah untuk mengerjakannya atau meninggalkannya tanpa dikenakan siksa bagi pelakunya

Contoh: dalam Al-Qur’an ada perintah makan, yaitu:

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلاَ تُسْرِفُوا إِنَّهُ لاَيُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan (Al-A’raf: 31).

Akan tetapi perintah ini dianggap mubah. Jika kita mewajibkan perintah makan maka anggapan ini tidak tepat, karena urusan makan atau minum ini adalah hal yang pasti dilakukan oleh seluruh manusia baik masih balita atau jompo.
Sesuatu yang tidak bisa dielak dan menjadi kemestian bagi manusia tidak perlu memberi hukum wajib, maka perintah Allah dalam ayat diatas bukanlah wajib, jika bukan wajib maka ada 2 kemungkian hukum yang dapat kita ambil, yaitu: sunnah atau mubah. Urusan makan atau minum ini adalah bersifat keduniaan dan tidak dijanjikan ganjarannya jika melakukannya, maka jika suatu amal yang tidak mendapat ganjaran maka hal itu termasuk dalam hukum mubah.

Wallohu a’lam bis shawaab


Dikutip dr: http://fospi.wordpress.com

Mengisi waktu dibulan Ramadhan

Bismillah...
Ramadhan
merupakan bulan yg istimewa, maka kita harus memanfaatkan waktu yg hanya 1 bulan ini utk menata diri agar bulan selanjutnya bisa menjadi lebih baik lagi. yaitu dengan memperbanyak amalan2/beribadah.
Beberapa amalan2 utk mengisi waktu di bulan Ramadhan:

1. Menunaikan Ibadah Wajib
Ibadah wajib, seperti sholat lima waktu harus kita utamakan dan harus senantiasa kita tingkatkan agar nilai ibadah kita menjadi lebih berkualitas.

2. Memperbayak amalan2 sunnah, membaca AlQur'an dan Qiyammul La'il
Menunaikan ibadah-ibadah sunnah, karena dibulan yg suci ini pahala ibadah sunnah disamakan dgn yang wajib. Utk ibadah wajib dilipatgandakan lagi.
Kita juga bisa membaca Al Qur’an daripada hanya tidur, utk memanfaatkan waktu yg kosong atau mengkopi file MP3 Qur’an lalu mendengarkannya selama dalam perjalanan ato saat sedang istirahat.
Saat malam hari menjelang melaksanakan saur kita bisa mendahului dgn bersujud kepada Alloh SWT ato kita ber-Ikhtikaf di masjid favorit kita.

3. Membaca buku-buku Islami/agama.
Bagi orang yg sibuk, seringkali tidak sempat untuk menghadiri pengajian. Untuk itu, diwaktu senggang/istirahat bisa dimanfaatkan utk membaca buku mengenai Islam utk menambah saqofah ilmu kepada kita agar bisa mengenal Islam lebih dalam lagi. Dan semakin menguatkan keimananan kita.

4. Membantu Ortu.

Bagi yg ortunya masih hidup, inilah saatnya untuk lebih dekat dan berbakti serta beramal soleh kepada ortu. Ingatlah, ortu tidak selamanya bersama kita. Cepat atau lambat, mereka akan meninggalkan mereka, padahal berkah dan karunia dari orangtua sangatlah besar. Maka, selagi mereka masih ada, perbanyak minta barokah, karunia, doa dari mereka. Jadikan mereka bahagia mempunyai anak yg sholeh/sholehah serta berbakti.

5. Menghadiri majelis ilmu.
Yaitu menghadiri pengajian-pengajian. Tidak sering kita jumpai di bulan2 lain adanya pengajian sesering dan seintensif di bulan Ramadhan. Sangat banyak ilmu yg bisa kita peroleh dari pengajian. Pengajian yg dihadiri tidak mesti di 1 tempat, namun bisa juga di banyak tempat. Bisa juga mendengarkan kultum saat sholat tarawih ato dikala pagi mendengarkan kuliah subuh dan tausyiah-tausyiah islami.

6. Menyendiri dan menangisi kesalahan.

Muhasabah diri, mengkoreksi kesalahan, dan berdoa kepada Alloh memohon ampun atas segala dosa dan kesalahan yg telah kita perbuat selama ini.

7. Banyak berinfaq dan bersedekah
Kita mesti mencontoh Rasululloh dalam berinfaq dan bersedekah (membelanjakan harta di jalan Alloh SWT). Kedermawanan beliau sedemikian hebat, hingga diibaratkan seperti angin yg berhembus kencang. Begitu mudah beliau merogoh kantung dan memberikan harta kepada orang2 yg membutuhkan. Apalagi di bulan Ramadhan ini, yg pahalanya akan dilipat gandakan berkali-kali. Dan khusus di bulan Ramadhan, orang bisa memperoleh amalan ‘ekstra’ dg memberikan hartanya untuk dibelikan makanan pembuka puasa.
Bagaimana utk orang yg tdk mampu? Islam tdk akan memberatkan umatnya. Banyak membaca kalimat tahmid, tasbih, tahlil, dan takbir juga merupakan sedekah.

Semoga bermanfaat dan semoga ibadah kita mendapatkan barokah dari Alloh SWT. Amin..

Ramadhan ke-7

Bismillah...

Memasuki ramadhan hari ke 7 ini, udah bolong 3 hari, pas diawal-awal ramadhan kemarin.
Em.. perubahannya apa aja ya?
Ayo koreksi diri :
Pertama, bangun malamnya skrg jadi lebih rajin dibandingkan hari-hari biasanya [soalnya kan musti saur.. hehehe...].
Kedua, jadi sering masak bareng temen2 terutama buat saur [tahu ndiri kan kalo anak kontrakan pasti sukanya beli makanan diluar dibandingkan masak sendiri qiqiqiqi..].
Ketiga, begadangnya jadi berkurang [ cos pulang sholat tarawih biasanya dah capek jadi langsung istirahat, hihihi...].
Keempat, jadi irit pengeluaran [ karena biasanya maem 3 kali sehari, skrg cuma 2kali. trus kadang-kadang dapet traktiran buka puasa.. jadi tambah irit hahahahaha....]
Kelima, Jadi rajin beribadah krn sdh kewajiban.

Tambah semangat nich, ngisi ramadhan.. dgn kegiatan yg positif...
Selamat menjalankan ibadah puasa 1429 H...

Friday, September 05, 2008

Posko Lebaran...

hiks..hiks..hiks..
Memasuki bulan ramadhan, selanjutnya hari yg paling kita tunggu-tunggu pastilah hari lebaran. Salah satu konsekuensi pekerjaan sebagai helpdesk adalah adanya posko saat hari lebaran. Agar pelayanan ke customer tetap terjaga.

Berhubungan dgn posko lebaran, hari ini jadwal sdh disusun dan diumumkan. hiks... ternyata saya kebagian jatah libur pada hari H+2 sd H+4. Pasti kebayang dunk sedihnya, lebaran tdk dirumah. Padahal moment yg paling ditunggu2 sepanjang tahun adalah 1 syawal. Hiks.. Lebaran tahun ini.. pasti paling menyedihkan. Dikost-an sendirian, takbiran pas piket dikantor, gak bisa cium tangan bapak dan ibu, huahuahuahua...........

Kalo di ingat2 lebaran tahun lalu,
aku dirumah sejak H-1, karena kebetulan ikut acara mudik bareng flexi.. malam menjelang 1 syawal, bisa mendengarkan takbir berkumandang dikota tercinta, kumpul bersama keluarga. Pagi harinya, selesai sholat ied silaturahmi ke tetangga dan kerabat.
Tahun ini... aku kesepian ditengah kegembiraan orang-orang menyambut 1 syawal..

.:: FIQIH PUASA ::.

Secara umum Puasa berarti ‘menahan’ sebagaimana firman Allah swt,“…Aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pengasih…” (QS. Maryam [19]:26)
Maksudnya adalah menahan diri dari berbicara,
Sedangkan maksud menurut istilah adalah menahan diri dari segala yang membatalkan puasa, dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan disertai niat.

Keutamaan Puasa
Menurut riwayat Bukhari dan Abu Dawud, hadits tersebut berbunyi,“Puasa itu merupakan benteng. Jika salah seorang di antara kamu berpuasa, janganlah ia berkata keji dan mencaci-maki. Seandainya ada orang yang mengajaknya berkelahi atau mencaci-makinya, hendaklah dikatakan, ‘Aku ini berpuasa,’ sebanyak dua kali. Demi Tuhan yang nyawa Muhammad berada di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi. Allah berfirman, ‘Ditinggalkannya makan, minum, dan nafsu syahwatnya karena Aku. Puasa itu adalah untuk-Ku, dan Akulah yang akan memberinya ganjaran, sedangkan setiap kebajikan itu akan mendapat ganjaran sepuluh kali lipat.’”

Hukum Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan hukumnya wajib, berdasarkan Al-Qur’an, Sunnah, dan Ijma’. Dalil Al-Qur’an adalah sebagaimana firman Allah ta’ala,“Wahai owrang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” (al-Baqarah [2]:183)
Pada hadits Thalhah bin Ubaidillah diosebutkan bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi saw., “’Ya Rasulullah, katakanlah kepadaku puasa yang diwajibkan Allah atas diriku.’ Nabi saw. bersabda, ‘Puasa Ramadhan.’ Tanya laki-laki itu lagi, ‘Apakah ada lagi yang wajib atasku?’ Rasulullah bersabda, ‘Tidak, kecuali kalu engkau berpuasa sunnah.’”Umat Islam telah berijma’ ats wajibnya puasa ramadhan dan bahwa hal itu merupakan salah satu rukun Islam. Hal itu dapat diketahui dari ajaran agama secara daruri dan tidak perlu diperdebatkan lagi, hingga orang yang mengingkarinya berarti kafir dan murtad dari Islam. Mulai diwajibkannya adalah pada hari Senin tanggal 1 Sya’ban tahun kedua hijriah.

Keutamaan Bulan Ramadhan dan Beramal Padanya
Abu Hurairah berkata bahwa Nabi saw. bersabda,“Shalat yang lima waktu, Jum’at ke Jum’at, dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapus kesalahan-kesalahan yang terdapat di antara masing-masing selama kesalahan besar dijauhi.” (HR Muslim)
Abu Hurairah berkata, “Telah bersabda Rasulullah saw., ‘Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan keridhaan Allah, akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu.’” (HR Ahmad dan Ash-habus Sunan)

Ancaman bagi yang Berbuka di Bulan Ramadhan
Diterima dari Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda,“Ikatan Islam dan sendi agama itu ada tiga, di atasnya didirikan Islam dan siapa yang meninggalkan salah satu di antaranya, berarti ia kafir terhadapnya dan halal darahnya, mengakui bahwa tiada tuhan melainkan Allah, shalat fardhu, dan puasa Ramadhan.” (HR Abu Ya’la dan Dailami, serta dinyatakan sahih oleh Dzahabi)
Abu Hurairah berkata bahwa Nabi saw. bersabda,“Barangsiapa yang berbuka pada satu hari dari bulan Ramadhan tanpa keringanan yang dibebankan Allah kepadanya, maka puasanya tidak akan dapat dibayar, meskipun berpuasa sepanjang waktu.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi)
Bukhari berkata, “Ada pula disebutkan dari Abu Hurairah secara marfu’, ‘Siapa yang berbuka pada satu hari dari bulan Ramadhan tanpa uzur atau sakit, maka tidaklah akan terbayar oleh puasa sepanjang masa walau dilakukannya.’” Dan ini juga menjadi pendapat Ibnu Mas’ud.

Rukun Puasa
Ada dua rukun puasa yang masing-masingnya merupakan unsur terpenting yang hakikatnya yaitu, 1. Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. 2. Berniat. Berniat puasa hendaknya sebelum fajar, pada tiap malam bulan Ramadhan. Hal ini berdasarkan hadits Hafsah, “Telah bersabda Rasulullah saw., ‘Barangsiapa yang tidak membulatkan niatnya untuk berpuasa sebelum fajar, maka tidak sah puasanya.” (HR Ahmad dan ash-habus Sunan, dan dinyatakan sah oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban)
Niat berpuasa menjadi sah pada salah satu saat di malam hari. Tidak disyaratkan untuk mengucapkannya karena hal itu adalah pekerjaan hati, tidak ada sangkut pautnya dengan lisan. Hakikat niat adalah menyengaja suatu perbuatan untuk menaati perintah Allah ta’ala dalam mengharapkan keridhaan-Nya. Oleh karena itu, siapa yang makan pada waktu sahur dengan maksud akan berpuasa dan dengan menahan diri ini bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah, berarti ia telah berniat. Begitu pula orang yang bertekad akan menghindari segala hal yang dapat membatalkan puasa di siang hari dengan ikhlas karena Allah, juga berarti telah berniat, walaupun ia tidak makan sahur.

Kepada Siapakah Puasa Itu Diwajibkan
Para ulama telah berijma’ bahwa puasa itu wajib atas orang Islam yang berakal dan balig, sehat, dan menetap, sedangkan wanita hendaknya ia telah haid dan nifas. Dengan begitu, tidak wajib puasa bagi orang kafir, orang gila, anak-anak, orang sakit, musafir, serta perempuan yang sedang haid atau nifas. Begitu pula bagi orang tua, perempuan yang hamil atau menyusui. 1. Ada yang tidak wajib baginya puasa sama sekali, misalnya orang kafir dan orang gila; 2. Ada pula yang diminta agar orang tuanya menyuruhnya berpuasa, misal bagi anak-anak yang belum balig; 3. Ada yang wajib berbuka dan mengqadha, misalnya bagi orang sakit yang memiliki harapan sembuh dan bagi musafir. Orang yang sehat yang takut akan jatuh sakit karena berpuasa, maka boleh berbuka seperti orang yang sakit, begitu pula orang yang sangat kelaparan atau kehausan, hingga mungkin celaka, hendaknya ia berbuka dan mengqadha, walaupun ia seorang yang sehat dan bukan musafir; dan 4. Ada yang diberi keringanan untuk berbuka tetapi diwajibkan membayar fidyah, misalnya orang yang telah tua, baik laki-laki maupun wanita, orang sakit yang telah tidak ada harapan akan sembuh, dan orang-orang yang memiliki pekerjaan berat yang tidak memiliki pekerjaan lain selain yang mereka lakukan itu. Begitu pula wanita-wanita hamil dan yang menyusui anak. Jika mereka khawatir akan keselamatan diri atau anak-anak mereka boleh berbuka. Menurut Ibnu Umar dan Ibnu Abbas, mereka wajib membayar fidyah dan tidak wajib mengqadha’. Menurut golongan Hanafi, Abu Ubaid, dan Abu Tsaur, mereka hanya diwajibkan mengqadha’ dan tidak membayar fidyah, sedangkan menurut pendapat Ahmad dan Syafi’i, jika mereka berbuka karena kekhawatiran terhadap keselamatan anak saja, maka mereka wajib mengqadha’ dan membayar fidyah. Tetapi bila yang mereka khawatirkan adalah keselamatan diri mereka sendiri, atau keselamatan diri serta keselamatan anak mereka, maka mereka hanya wajib mengqadha’. “…Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah yaitu memberi makan seorang miskin…” (al-Baqarah [2]: 184)


ADAB BERPUASA


1. Makan Sahur
Abu Sa’id al-Khudri r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Bersahur itu berkah, maka janganlah engkau tinggalkan, walau seseorang di antaramu itu hanya meneguk air. Karena Allah dan para malaikat-Nya akan mengucapkan shalawat kepada orang-orang yang bersahur.” (HR Ahmad)

2.
Menyegerakan Berbuka
Sa’ad berkata bahwa Nabi saw. bersabda,“Umat manusia akan senantiasa berada di dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR Bukhari dan Muslim)

3.
Berdoa ketika Berbuka dan Berpuasa
Diriwayatkan oleh Tirmidzi dengan sanad yang hasan bahwa Nabi saw. bersabda, “Ada tiga golongan yang tidak ditolak doanya: orang yang berpuasa hingga ia berbuka, pemimpin yang adil, dan orang yang teraniaya.”

4.
Menjauhi Hal-Hal yang Bertentangan dengan Puasa
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda,“Puasa tidak hanya menahan makan dan minum, tetapi menghindari menjauhi perbuatan sia-sia dan keji. Jika kamu dicaci atau dibodoh-bodohi orang lain, maka katakanlah, ‘Aku berpuasa. Aku berpuasa.’” (HR Ibnu
Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Hakim yang mengatakan kesahihan hadits ini berdasarkan syarat Muslim)

5.
Menggosok gigi
Disunnahkan bagi orang yang berpuasa untuk menggosok gigi pada saat berpuasa. Tidak ada perbedaannya antara waktu pagi dan sore hari. Menurut Tirmidzi, bagi Syafi’i tak ada halangan untuk menggosok gigi, baik di waktu pagi maupun sore hari. Begitu juga diterima berita yang menyatakan bahwa Nabi saw. biasa menggosok gigi pada saat berpuasa.

6.
Murah Hati dan Mempelajari Al-Qur’an
Bermurah hati dan mempelajari Al-Qur’an disunnahkan untuk dilakukan setiap waktu, tetapi kedua hal itu lebih diutamakan lagi dalam bulan Ramadhan.

7.
Giat Beribadah pada Sepuluh Hari Terakhir
Diriwayatkan oleh Muslim dari Aisyah r.a., “Beliau begitu giat beribadah pada puluhan terakhir, melebihi kegiatannya pada saat-saat lainnya.”


HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA
Hal-hal yang membatalkan puasa itu ada dua jenis.
A. Hal-Hal yang Membatalkan Puasa dan Wajib Qadha
1. Makan dan minum dengan sengaja. Jika seseorang makan dan minum dalam keadaan lupa atau terpaksa, maka ia tidak wajib qadha dan kifarat.
2. Muntah dengan sengaja. Jika seseorang terpaksa muntah, ia tidak wajib mengqadha atau membayar kafarat.
3. Haid dan nifas. Walau hanya sebentar pada saat terakhir sebelum matahari terbenam.
4. Mengeluarkan mani atau sperma. Baik disebabkan laki-laki mencium atau memeluk istrinya maupun dengan masturbasi.
5. Memasukkan bahan yang bukan makanan ke dalam perut melalui jalan yang biasa, seperti banyak makan garam.
6. Meniatkan berbuka. Siapa yang berniat berbuka padahal ia berpuasa, maka batallah puasanya walau ia tidak melakukan sesuatu yang membatalkanMakan, minum, atau bersenggama karena menduga bahwa matahari telah terbenam atau fajar belum menyingsing, kemudian ternyata bahwa dugaan itu salah, maka menurut jumhur ulama–termasuk di dalamnya imam yang empat–ia wajib menhqadha. Sebaliknya, Ishak, Abu Dawud, Ibnu Hazm, Atha’, Urwah, Hasan Basri, dan Mujahid berpendapat bahwa puasanya sah dan tidak perlu mengqadha.

B. Hal-Hal yang Membatalkan Puasa dan Wajib Qadha dan Kifarat
Mengenai tindakan membatalkan puasa dan karenanya wajib qadha berikut kafarat, menurut jumhur hanyalah bersenggama dan tidak ada yang lain.Kemudian menurut pendapat jumhur, wanita dan laki-laki sama-sama berkewajiban untuk membayar kifarat, selama keduanya menyengaja senggama itu, dengan kemauan mereka sendiri, bukan terpaksa pada siang hari Ramadhan sambil meniatkan untuk berpuasa. Diriwayatkan oleh Malik dan Ibnu Juraij dari Hamid bin Abdurrahman dari Abu Hurairah, “Seorang laki-laki berbuka pada bulan Ramadhan, maka Rasulullah saw. menyuruhnya membayar kifarat dengan memerdekakan seorang budak, atau berpuasa selama dua bulan terus-menerus, atau memberi makan kepada enam puluh orang miskin.” (HR Muslim)


Ref: Bk. FIQIH SUNNAH karya Sayyid Sabiq

Ketulusan Hati

Sedihku sakitku ku terima
Ku rela ku pasrah jalanku
Ini suratan aku dicoba
Demi rahmat-Mu ku memohon

Yaa Allah ridhoi ketulusan hati
Yaa Allah beri aku ketabahan
Yaa Allah aku sanggup berkorban
Demi rahmat-Mu Yaa Allah

Yaa Allah ridhoi ketulusan hati
Yaa Allah beri aku ketabahan
Yaa Allah aku sanggup berkorban
Demi rahmat-Mu Yaa Allah


By:Marshanda

Monday, September 01, 2008

Selamat menunaikan Ibadah puasa 1429 H

Kalo hati sejernih air, jangan biarkan ia keruh.
Kalo hati seputih awan, jangan biarkan dia mendung.
Kalo hati seindah bulan hiasilah dgn Iman.

Waktu mengalir bagaikan air
Ramadhan telah kembali hadir
Ada luka yg pernah terukir, ada khilaf yg sempat tergulir.
Sucikan hati...
Mohon maaf atas segala khilaf

Ayo kita setting NIAT, hunting PAHALA
Agar kita getting guestlist masuk SURGA
Pulang kampung kelak kesurga pakai mobilnya JIHAT
Bahan bakar ISTIQOMAH
Supirnya KeIKHLASan
Lewat jalan IMAN
Dengan Peta QURAN dan SUNNAH dan bekal TAQWA

Selamat menunaikan ibadah puasa utk seluruh umat muslim di seluruh dunia.
Semoga kita mendapatkan Rahmat, Maghfiroh, dan dijauhkan dari api neraka
Amin...