efek kursor

Saturday, December 11, 2010

....:: 1st AnNiveRsary ::...

Bismillah...

Setahun kemarin, Kuteringat.... janji suci itu.
Tak pernah kuduga,
Bahwa akhirnya hanya kau yang ada di relung hatiku...
Kau tak akan terganti..


Alhamdulillah..... hari ini tak terasa sdh 1 tahun ku hidup disampingmu. Menjalani hari - hari bersamamu susah maupun senang meskipun kadang rasa cemburu tetap hadir dihatiku.
Jadi teringat pertama kali berkenalan dan bertemu denganmu, sampai pada waktunya kita mengucapkan ikrar suci pernikahan. Beruntungnya diriku yang sekarang memilikimu. Semoga kita bisa menjaga rasa cinta ini.

Kata orang, bulan desember ceria....
Beberapa bulan yang lalu hadir si kecil yang menambah keceriaan rumah kita. Anugerah yang paling indah dan amanah yang harus kita jaga.
Bagiku desember tahun ini memang ceria dengan adanya dirimu dan putri kecil kita yang lucu.
Semoga Alloh selalu melimpahkan rahmat dan barokah untuk keluarga kita.
Semoga kita termasuk golongan orang2 yang pandai bersyukur atas nikmat yang telah dilimpahkan kepada kita dan termasuk orang2 yang bisa menjaga amanah. amiin..


Allohumma inna nas-aluka salamatan fiddin wa'afiyatan fil jasad. wa ziyadatan fil 'ilmi, wa barokatan firrizqi, wa taubatan qoblal maut, wa rohmatan 'indal maut, wa maghfirotam ba'dal maut..


ayah dan devina anakku,
mbun mencintai dan menyayangi kalian
... :*

Wednesday, December 01, 2010

5 Cara Mudah untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Bayi

Kebahagiaan seorang ibu belumlah lengkap bila bayi yang dilahirkannya belum bisa diajak berkomunikasi. Atau, yang lebih tepat, bila ia sendiri tidak mengerti apa yang ingin disampaikan buah hatinya. Sebab, semuda apa pun usia bayi, sebenarnya ia sudah berkomunikasi. Lebih sering si ibu mendengar dan merespons, maka akan semakin baik bayi berkomunikasi dengan ibunya.

Yang perlu diingat dalam mengartikan komunikasi si kecil adalah bahwa bayi bereaksi lebih lambat ketimbang orang dewasa. Maka itu, sebagai orangtua kita harus bersabar, dan mempelajari dari berbagai kejadian. Ada dua hal yang terjadi ketika Anda mempelajari komunikasi bayi yaitu:
Pertama, bayi akan memperoleh pengalaman bahwa seseorang menaruh minat pada perasaannya.
Kedua, dengan mendengar dari waktu ke waktu, Anda akhirnya akan dapat mengerti apa yang ingin disampaikan bayi Anda.

Agar perkembangan komunikasi ibu-bayi ini lancar, inilah yang dapat Anda lakukan:
1. Merespons tangisan bayi. Bayi juga belajar berkomunikasi lewat tangisannya. Pada tahun pertama bayi, menangis adalah sistem komunikasinya yang paling utama. Bila orangtua merespons tangisannya, bayi Anda akan belajar bahwa ia didengarkan dan bahwa dunia ini adalah tempat yang aman karena kebutuhannya terpenuhi.

2. Ajak bayi berbicara. Walaupun bayi belum mengerti bahasa kita, namun dengan seringnya Anda berbicara, maka perlahan-lahan ia akan tahu bahwa ia diajak berkomunikasi. Perhatikan bahwa ketika ia terdiam setelah mengoceh, ia akan menunggu gilirannya kembali untuk ‘berbicara’. Saat ia terdiam, ia akan mendengarkan Anda berbicara, dan begitu seterusnya. Dengan begitu, bukan cuma Anda yang belajar merespons, tapi bayi pun belajar.

3. Bicaralah tentang apa yang sedang Anda lakukan bersamanya.
Memang kesannya menggelikan, tapi bayi membutuhkan pengalaman yang berulang dalam mendengar dan mencoba memahami bahasa kita.
Misalnya, sebelum Anda menggendongnya, bentangkan tangan di dekat bayi dan katakan, “Mama sekarang mau gendong kamu, Sayang.” Dengan cara ini, bayi akan belajar bahasa lewat pengalaman. Atau, sambil mengganti popoknya, Anda juga bisa bilang, “Ini popok yang kering. Mama angkat dulu pantatmu supaya popoknya bisa dipakai.” Cara ini tak hanya membantu bayi mengerti bahasa, tapi juha membantunya memperkirakan apa yang akan terjadi dan membuatnya lebih berpartisipasi dalam suatu proses kegiatan.

4. Ceritakan juga apa saja yang sedang Anda lakukan di kamar.
Selain menggambarkan dengan kata-kata apa saja yang Anda lakukan bersama bayi, semua kegiatan Anda di sekeliling bayi pun dapat disampaikan. Maksudnya, selain ia akan mempelajari bahasa, ia juga akan belajar mengenali sekelilingnya. Gambaran kata-kata ini contohnya adalah: “Mama ambil selimutmu dulu ya, dari lemari. Selimut yang lama mau dicuci.” Atau, “Sebelum kita jalan-jalan ke taman, Mama ganti baju dulu. Baru nanti Mama ganti bajumu.”

5. Bernyanyi atau membacakan cerita.
Lagu dan cerita sangat penting dalam mempelajari bahasa. Karena sering diulang-ulang, bayi mempunyai kesempatan untuk mempelajarinya dari waktu ke waktu. Lagu, menjentikkan jari, maupun kegiatan aktif lainnya, dapat mengajarkan bayi bahasa yang menyangkut gerakan fisik. Misalnya, lagu yang menyuruh bertepuk tangan akan membuatnya terbiasa mengangkat tangan dan bertepuk bila Anda mulai menyanyikannya. Sedangkan cerita, terutama yang bergambar, juga membuat bayi Anda cepat belajar.

Tentu saja, semua kegiatan di atas tidak akan serta-merta membuat bayi Anda langsung dapat berkomunikasi dengan cepat. Lagi pula, dalam ‘berbicara’, ia masih akan menggunakan bahasanya sendiri. Namun, setelah Anda dan dia saling mempelajari bahasa masing-masing, Anda pasti senang karena menyadari, betapa indahnya bahasa bayi Anda!

*dikutip dari infobunda.com*