efek kursor

Sunday, July 20, 2008

Siapa Melarangmu Berjilbab?

Bismillah..

Fenomena saat ini, kl kita pergi ke mall, pasar, atopun berada dimana saja, banyak sekali wanita yg mengaku muslim tetapi masih belum berjilbab. Dengan santai dan entengnya, mereka menampakkan aurat yg seharusnya tdk boleh diperlihatkan. Sedikitnya kesadaran masyarakat mengenai pakaian seorang muslimah, membuat kita semakin terperosok ke dalam kemungkaran.

Makna jilbab yang dipahami sebagian besar masyarakat kita adalah kerudung penutup kepala, sementara pakaiannya masih ketat. Tetapi Jilbab menurut syari’at Islam adalah baju panjang, longgar dan tidak transparan sehingga tidak menampakkan lekuk tubuh,
sedangkan khimar (kerudung) adalah penutup kepala yang dijulurkan hingga dada. Karena istilah jilbab sudah masyhur maka istilah jilbab disini adalah menutup aurat.

Ada beberapa alasan wanita tidak berjilbab:

1. Jilbab tidak menarik
Wanita menganggap jilbab pakaian yang tidak menarik dan tidak bisa menampilkan mode terkini. Wanita yang berpendapat demikian adalah wanita yang mengikuti hawa nafsu semata, padahal sudah jelas batasan aurat yang boleh tampak di dalam Islam. Padahal ketika datang perintah Allah swt maka tugas seorang muslim/muslimah adalah mengatakan sami’naa wa atha’naa (saya dengar dan saya ta’at), tidak ada lagi alasan di cari-cari untuk tidak menutup aurat.

2. Panas jika pakai jilbab
Justru jilbab membantu menahan panas dan kulitnya terlindungi dari sinar matahari. Disamping itu, jika ia tidak menggunakan jilbab resikonya api neraka, lebih panas mana antara sinar matahari dengan api neraka?

3. Belum memperoleh hidayah
Wanita beralasan bahwa memakai jilbab itu ibadah, tidak perlu disuruh untuk memakainya, jika hidayah sudah datang pasti ia pakai jilbab.

Padahal salah satu alasan datangnya hidayah Allah swt adalah ta’at terhadap perintah dan larangan Allah swt, lantas bagaimana ia dapat hidayah jika tidak mau menutup aurat?

4. Belum waktunya
Wanita beralasan bahwa saat ini belum waktunya pakai jilbab karena masih remaja, ia pakai jilbab jika sudah tua nanti, atau pakai jilbab setelah selesai menunaikan ibadah haji.

Ini perbuatan nekad karena bagaimana ia yakin masih hidup hingga tua nanti, atau masih sempat menunaikan ibadah haji. Padahal umur seseorang rahasia Allah swt, tidak satu orangpun yang tahu kapan akan meninggal. Jika ia memahami bahwa manusia bisa meninggal setiap saat dan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu maka ia segera menutup aurat.

Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya (Al-A’raf 34).

5. Takut dianggap radikal
Dengan pakai jilbab dianggap golongan radikal, fundamentalis atau fanatik. Dalam Islam hanya 2 golongan; 1) Hizbullah (golongan Allah swt) dan 2) Hizbusy-syaithan (golongan setan).

Hizbullah adalah golongan yang ta’at kepada Allah sw, Hizbusy-syaithan adalah golongan yang tidak ta’at kepada Allah swt, termasuk mereka yang menghalangi diterapkannya hukum-hukum Allah swt.

Ketakutan dianggap golongan tertentu adalah keberhasilan kampanye kaum sekuler, plural dan liberal memberikan stigma buruk kepada kaum muslimin yang ingin kembali kepada Al-Quran dan assunnah.

Katakanlah: "Api neraka jahannam itu lebih sangat panas(nya)" jika mereka mengetahui (At-Taubah 81).

Semoga kita ditunjukkan kdp kebenaran dan dimasukkan golongan orang2 yg bertaqwa

No comments: